Pengertian Kelarutan
Kelarutan adalah kuantitas maksimal suatu zat kimia terlarut (solut)
untuk dapat larut pada pelarut tertentu membentuk larutan homogen.
Kelarutan suatu zat dasarnya sangat bergantung pada sifat fisika dan
kimia solut dan pelarut pada suhu, tekanan dan pH larutan. Secara luas
kelarutan suatu zat pada pelarut tertentu merupakan suatu pengukuran
konsentrasi kejenuhan dengan cara menambahkan sedikit demi sedikit solut
pada pelarut sampai solut tersebut mengendap (tidak dapat larut lagi).
Rentang kelarutan sangat bervariasi. Ada banyak sekali zat kimia yang mempunyai kelarutan tak terbatas, dan hasilnya bercampur sempurna (miscible), misalnya adalah etanol dalam air. Ada pula zat kimia yang sama sekali tidak larut, sebagai contoh adalah perak klorida dalam air. Namun kebanyakan suatu zat dapat terlarut dalam pelarut sampai tepat jenuh, setelah itu mengendap seperti NaCl dalam air.
Maka dari itu, ilmuwan telah banyak meneliti kelarutan suatu solut pada pelarut, yang dikenal dengan aturan kelarutan. Pada keadaan tertentu, kesetimbangan kelarutan dapat menjadi berlebih sehingga disebut dengan larutan superjenuh atau metastabil.
Pengertian kelarutan sebaiknya tidak dikacaukan dengan kemampuan melarutkan atau mencairkan suatu zat, karena larutan juga dapat dibuat dengan mereaksikan suatu zat. Sebagai contoh adalah zink yang tak dapat larut dalam asam klorida. Tetapi karena adanya reaksi antara gas hidrogen dengan zink klorida menyebabkannya seperti larut. Kelarutan tidak bergantung pada ukuran partikel atau faktor kinetik lainnya, maupun waktu pelarutan.
Kelarutan senyawa organik selalu meningkat dengan naiknya suhu. Inilah yang mendasari teknik pemurnian dengan rekristalisasi yang memanfaatkan perbedaan kelarutan solut pada suhu rendah dan tinggi.
dimana indeks i merupakan komponen, Ni adalah fraksi mol komponen ke i, P adalah tekanan, indeks T menyatakan suhu kosntan, Vi,cr adalah volume molar parsial komponen ke i, dan R merupakan tetapan gas universal.
Rentang kelarutan sangat bervariasi. Ada banyak sekali zat kimia yang mempunyai kelarutan tak terbatas, dan hasilnya bercampur sempurna (miscible), misalnya adalah etanol dalam air. Ada pula zat kimia yang sama sekali tidak larut, sebagai contoh adalah perak klorida dalam air. Namun kebanyakan suatu zat dapat terlarut dalam pelarut sampai tepat jenuh, setelah itu mengendap seperti NaCl dalam air.
Maka dari itu, ilmuwan telah banyak meneliti kelarutan suatu solut pada pelarut, yang dikenal dengan aturan kelarutan. Pada keadaan tertentu, kesetimbangan kelarutan dapat menjadi berlebih sehingga disebut dengan larutan superjenuh atau metastabil.
Pengertian kelarutan sebaiknya tidak dikacaukan dengan kemampuan melarutkan atau mencairkan suatu zat, karena larutan juga dapat dibuat dengan mereaksikan suatu zat. Sebagai contoh adalah zink yang tak dapat larut dalam asam klorida. Tetapi karena adanya reaksi antara gas hidrogen dengan zink klorida menyebabkannya seperti larut. Kelarutan tidak bergantung pada ukuran partikel atau faktor kinetik lainnya, maupun waktu pelarutan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelarutan
Faktor yang paling berpengaruh terhadap kelarutan adalah suhu dan tekanan.Suhu
Kelarutan suatu solut pada pelarut tertentu sangat bergantung pada suhu. Pada sebagian besar padatan yang dapat larut dalam air, kelarutan akan semakin meningkat jika suhu dinaikkan melebihi 100º C. Solut ionik yang terlarut pada air bersuhu tinggi (mendekati suhu kritis) cenderung berkurang karena perubahan sifat dan struktur molekul air. Selain itu, tetapan dielektrik menyebabkan pelarut kurang polar.Kelarutan senyawa organik selalu meningkat dengan naiknya suhu. Inilah yang mendasari teknik pemurnian dengan rekristalisasi yang memanfaatkan perbedaan kelarutan solut pada suhu rendah dan tinggi.
Tekanan
Pada fase terembun, tekanan sangat berpengaruh terhadap kelarutan; namun biasanya lemah dan diabaikan pada praktiknya. Diasumsikan sebagai larutan ideal, ketergantungan kelarutan pada tekanan diberikan diungkapkan dengan rumus:dimana indeks i merupakan komponen, Ni adalah fraksi mol komponen ke i, P adalah tekanan, indeks T menyatakan suhu kosntan, Vi,cr adalah volume molar parsial komponen ke i, dan R merupakan tetapan gas universal.
No comments:
Post a Comment