Atmosfir dapat mengangkut berbagai zat 
pencemar ratusan kilometer jauhnya, sebelum menjatuhkannya ke permukaan 
bumi dalam perjalanan jauh itu atmosfir bertidak sebagai reaktor kimia 
yang kompleks merubah zat pencemar setelah berinteraksi dengan substansi
 lain, uap air dan energi matahari. Pada kondisi tertentu sulfur oksida 
(SOx) dan nitrogen oksida (NOx) hasil pembakaran bahan bakar fosil akan 
bereksi dengan molekul-molekul  uap air di atmosfir menjadi asam sulfat 
(H2SO4) dan asam nitrat (HNO3) yang selanjutnya turun ke permukaan bumi 
bersama air hujan yang dikenal hujan asam.
Hujan
 asam telah menimbulkan masalah besar di daratan Eropa, Amerika Serikat 
dan di Negara Asia termasuk Indonesia. Dampak negatif dari hujan asam 
selain rusaknya bangunan dan berkaratnya benda-benda  yang terbuat dari 
logam, juga terjadinya kerusakan lingkungan terutama mengasakan (acidification)
 danau dan sungai. Ribuan danau airnya telah bersifat asam sehingga 
tidak ada lagi kehidupan akuatik, dikenal dengan “danau mati”.
Gambar 2 Proses terjadinya hujan asam
 
 
No comments:
Post a Comment