Pada sistem septic tank dan imhoff tank
yang telah dibahas diatas proses yang terjadi adalah sedimentasi
(pengendapan) dari bahan bahan yang dapat terendapkan dan seterusnya
terjadi proses digestion/penguraian dari bahan terendapkan
tersebut.Sedangkan kandungan yang masih terikut (tidak terendapkan)
praktis tidak mengalami proses apapun.
Anaerobic Filter (atau dikenal juga dengan sebutan Fixed Bed atau Fixed Film Reactor) mempunyai prinsip yang berbeda dengan septic tank & imhoff tank, karena sistem ini justru diharapkan untuk memoroses bahan bahan yang tidak terendapkan dan bahan padat terlarut (dissolved solid) dengan cara mengkontakkan dengan surplus mikro organisme. Mikro organisme tersebut akan menguraikan bahan organic terlarut (dissolved organic) dan bahan organic yg ter dispersi (dispersed organic) yang ada didalam limbah.
Sebagian besar mikro organisme (untuk selanjutnya disebut sebagai bakteria) tersebut cenderung tidak mobil. Artinya mereka tidak seperti singa yang lari kesana kemari than aktif untuk mencari makan, tetapi cenderung diam dan menunggu makanan yang di dekat kan kepadanya.Bakteria ini cenderung menumpel pada dinding atau tempat lain yang permukaannya dapat digunakan untuk tempelan.
Karena itu yang dimaksudkan sebagai filter disini adalah media dimana bakteria dapat menempel dan limbah dapat mengalir/Iewat diantaranya. Selama aliran ini kandungan organik akan diuraikan oleh berbagai bakteria dan hasilnya adalah pengurangan kandungan organik pada effluent.Media yang digunakan bermacam macam tetapi prinsipnya lebih luas permukaan akan lebih baik fungsinya. Misalnya koral, kerikil, plastik yang dibuat khusus sebagai media, ijuk, pasir, dlsb.
Media yang baik luas permukaannya (surface area) kira kira 100 – 300 m2 per m3 volume yang ditempatinya.Dengan pola pikir itu maka kita cenderung untuk memilih media yang mempunyai surface area yang besar dengan harapan hasilnya akan baik sekali. Misalnya tepung arang, pasir, dlsb.
Tetapi biasanya media dengan butiran terlampau kecil akan memberikan performance yang baik beberapa hari saja. Seterusnya terjadi blocking diakibatkan oleh lapisan bakteria yang menempel dipermukaannya. Setelah terjadi blocking unjuk kerja nya malahan buruk sekali.Padahal bila terjadi blocking, urusan membongkar dan membersihkannya merupakan pekerjaan yang paling menjengkelkan. Karena itu media harus sedemikian agar surface areanya cukup luas tetapi tidak sampai tersumbat / blocking / clogging.
Istilah teknis nya adalah media yang mempunyai SSA (specific surface area) yang luas dan VR (void ratio) yang tinggi.Urusan media inilah yang kemudian di kutak katik oleh para ahli teknis dengan mencari bahan serta bentuk yang memberikan surface area luas tetapi void ratio nya tinggi.Yang dihasilkan terus diberi nama perdagangan khusus untuk memukau pembeli. Misalnya ada bentuk seperti seng plastik yang di tekuk tekuk dengan model tertentu dan dibuat oleh perusahaan
Jerman. Terus diberi nama Bioreactor made in Germany.
Ada juga model lain yang diberi nama Multiple-reactor buatan Jepang, dlsb. Pendek kata urusan nama boleh macam macam tetaai prinsip dasarnya sama. Bagi anda yang senang kutak-katik petunjuk dibawah ini mungkin bermanfaat:
-Cara menghitung void ratio
Misalnya anda akan menggunakan kerikil dari dan Gunung Bromo untuk media anaerobik filter, karena konon kata orang …sip sekali. Berapa sih void ratio dari kerikil tsb ? Caranya adalah :
1.Ambil ember
2.Isi ember tersebut dengan air, misalnya sampai 10 liter dan
sampai 10 liter tsb beri tanda
3.Kosongkan ember
4.Masukkan kerikil
5.Masukkan air dan sampai batas tanda tadi hitung berapa liter air yar.g masuk; misalnya 4 liter
6.Maka void ratio adalah 4/10 = 40%.

Anaerobic Filter (atau dikenal juga dengan sebutan Fixed Bed atau Fixed Film Reactor) mempunyai prinsip yang berbeda dengan septic tank & imhoff tank, karena sistem ini justru diharapkan untuk memoroses bahan bahan yang tidak terendapkan dan bahan padat terlarut (dissolved solid) dengan cara mengkontakkan dengan surplus mikro organisme. Mikro organisme tersebut akan menguraikan bahan organic terlarut (dissolved organic) dan bahan organic yg ter dispersi (dispersed organic) yang ada didalam limbah.
Sebagian besar mikro organisme (untuk selanjutnya disebut sebagai bakteria) tersebut cenderung tidak mobil. Artinya mereka tidak seperti singa yang lari kesana kemari than aktif untuk mencari makan, tetapi cenderung diam dan menunggu makanan yang di dekat kan kepadanya.Bakteria ini cenderung menumpel pada dinding atau tempat lain yang permukaannya dapat digunakan untuk tempelan.
Karena itu yang dimaksudkan sebagai filter disini adalah media dimana bakteria dapat menempel dan limbah dapat mengalir/Iewat diantaranya. Selama aliran ini kandungan organik akan diuraikan oleh berbagai bakteria dan hasilnya adalah pengurangan kandungan organik pada effluent.Media yang digunakan bermacam macam tetapi prinsipnya lebih luas permukaan akan lebih baik fungsinya. Misalnya koral, kerikil, plastik yang dibuat khusus sebagai media, ijuk, pasir, dlsb.
Media yang baik luas permukaannya (surface area) kira kira 100 – 300 m2 per m3 volume yang ditempatinya.Dengan pola pikir itu maka kita cenderung untuk memilih media yang mempunyai surface area yang besar dengan harapan hasilnya akan baik sekali. Misalnya tepung arang, pasir, dlsb.
Tetapi biasanya media dengan butiran terlampau kecil akan memberikan performance yang baik beberapa hari saja. Seterusnya terjadi blocking diakibatkan oleh lapisan bakteria yang menempel dipermukaannya. Setelah terjadi blocking unjuk kerja nya malahan buruk sekali.Padahal bila terjadi blocking, urusan membongkar dan membersihkannya merupakan pekerjaan yang paling menjengkelkan. Karena itu media harus sedemikian agar surface areanya cukup luas tetapi tidak sampai tersumbat / blocking / clogging.
Istilah teknis nya adalah media yang mempunyai SSA (specific surface area) yang luas dan VR (void ratio) yang tinggi.Urusan media inilah yang kemudian di kutak katik oleh para ahli teknis dengan mencari bahan serta bentuk yang memberikan surface area luas tetapi void ratio nya tinggi.Yang dihasilkan terus diberi nama perdagangan khusus untuk memukau pembeli. Misalnya ada bentuk seperti seng plastik yang di tekuk tekuk dengan model tertentu dan dibuat oleh perusahaan
Jerman. Terus diberi nama Bioreactor made in Germany.
Ada juga model lain yang diberi nama Multiple-reactor buatan Jepang, dlsb. Pendek kata urusan nama boleh macam macam tetaai prinsip dasarnya sama. Bagi anda yang senang kutak-katik petunjuk dibawah ini mungkin bermanfaat:
-Cara menghitung void ratio
Misalnya anda akan menggunakan kerikil dari dan Gunung Bromo untuk media anaerobik filter, karena konon kata orang …sip sekali. Berapa sih void ratio dari kerikil tsb ? Caranya adalah :
1.Ambil ember
2.Isi ember tersebut dengan air, misalnya sampai 10 liter dan
sampai 10 liter tsb beri tanda
3.Kosongkan ember
4.Masukkan kerikil
5.Masukkan air dan sampai batas tanda tadi hitung berapa liter air yar.g masuk; misalnya 4 liter
6.Maka void ratio adalah 4/10 = 40%.
No comments:
Post a Comment