Argentometri. Titrasi pengendapan adalah titrasi yang berdasarkan 
prinsip kelarutan.
 Cara yang paling sering digunakan adalah titrasi argentometri. Ada tiga
 macam cara dalam titrasi argentometri, yaitu cara Mohr, Volhard, dan 
Fajans.
Cara Mohr
Prinsip dasar cara Mohr adalah pembentukan endapan berwarna antara kelebihan ion perak dengan indikator kalium kromat (K
2CrO
4). Timbulnya endapan perak kromat berwarna merah disamping endapan perak klorida menunjukkan titik akhir titrasi. Indikator K
2CrO
4
 tidak dapat digunakan dalam suasana asam. Cara ini tidak dapat 
digunakan untuk menetukan kadar iodida dan harus berlangsung pada pH 
7-10.
Cara Volhard
Cara Volhard didasarkan pada pembentukan endapan perak tiosianat setelah
 ion klorida habis bereaksi dengan ion perak, dalam suasana asam nitrat.
 Untuk mengetahui adanya ion tiosianat berlebh digunakan indikator besi 
(III). Cara Volhard dapat digunakan untuk titrasi langsung dan tidak 
langsung. Penentuan kadar perak dapat menggunakan titrasi langsung. Cara
 titrasi tidak langsung dapat digunakan untuk menentukan kadar klorida. 
Pada cara tidak langsung, cuplikan klorida direaksikan dengan perak 
nitrat berlebih. Kelebihan perak nitrat dititrasi dengan tiosianat 
standar yang diketahui konsentrasinya. Tiitik akhir 
titrasi dapat diketahui dengan terbentuknya warna merah dari kompleks besi (III) tiosianat.
Cara Fajans
Prinsip kerja Fajans berdasarkan pada absorbsi 
indikator
 pada permukaan endapan AgCl yang menyebabkan perubahan warna endapan. 
Titik akhir titrasi dapat diamati pada saat terjadi perubahan pada warna
 permukaan endapan, dari putih menjadi merah muda (pink). Oleh karena 
indikator absorbsi merupakan asam/basa lemah maka pengaturan pH selama 
titrasi sangat penting.
 
 
No comments:
Post a Comment