Laporan kimia Identifikasi larutan asam-basa
I.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Asam dan basa merupakan dua golongsn
zat kimia yang sangat penting. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal zat
yang kita golongkan sebagai asam, misalnya asam cuka, asam sitrun, asam jawa
dan lain-lain. Kita juga mengenal berbagai zat yang bisa digolongkan sebagai
basa misalnya kapur sirih, kaustik soda, air sabun, air abu dan lain-lain.
Berkaitan dengan sifat asam dan
basa, larutan dikelompokkan kedalam tiga digolongkan , yaitu bersifat asam,
basa dan netral. Meskipun asam dan basa mempunyai rasa yang berbeda tidaklah
bijaksana untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan dengan cara mencicipinya,
karena banyak diantaranya yang dapat merusak kulit atau bersifat racun.
B.
Rumusan
masalah
Rumusan masalah dari percobaan tentang
identifikasi larutan asam basa menggunakan kertas lakmus adalah untuk mencari
hasil yang harus diketahui antara asam dan basa. Asam adalah merupakan
suatu istilah dan bahasa latin yang berate cuka. Adapun istilah basa (alkali) berasal dari bahasa
arab yang berarti abu.
Dimana
asam dan basa tersebut merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Sedangkan kertas lakmus itu sendiri telah digunakan
lebih dari 300 tahun untuk membedakan asam dan basa. Larutan asam basa
merupakan larutan elektiolit sehingga jika dicelupkan kedalam air akan menjadi
terurai menjadi ion-ion baik ion hidronium H+ maupun ion (OH-).
C.
Tujuan
praktikum
1.
Bertujuan
untuk identifikasi larutan asam dan larutan basa
2. Memahami terjadinya reaksi asam-basa
(penetralan) dengan cara mengamati semua perubahan yang terjadi pada saat
reaksi berlangsung.
II.
LANDASAN
MATERI
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih
kecil dari 7. asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa
dalam reaksi penetralan untuk
membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1.
masam ketika dilarutkan dalam air.
2.
asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, teruma
bila asamnya asam pekat.
Basa
adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling
berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam
menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa
mempunyai arti sebagai berikut. maka ketika suatu senyawa basa di larutkan ke
dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut
reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa
hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam
air.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
- Kaustik
- Rasanya pahit
- Licin seperti sabun
- Nilai pH lebih dari air suling
- Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
- Dapat menghantarkan arus listrik
Indicator asam dan
basa
Dalam
laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator
buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa
buatan dan indikator asam-basa alami.
·
Indikator
Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah
dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan
adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas
lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang
berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus
akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan
oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak
lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Lakmus
biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas
putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkandalam
udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas lakmus biru pada
larutan yang bersifat basa akan tetap biru , karena orchein merupakan anion,
sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas
lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus
biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya
menjadi merah.
Sehingga
mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas
lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap
merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam.
Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa,
maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.
·
Indikator
Alam
Indikator
alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam,
basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam
basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian,
kulit buah, dan dedaunan.
Perubahan
warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu
merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan
berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan
di dalam larutan basa akan berwarna hijau.
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1)
Gelas ukur
2)
Pipet tetes
3)
Pallet tetes
4)
Gunting
5)
Pinset
B. Bahan
1)
Air suling 6)
NaOH 11) Ammonium hidroksida
2)
Larutan cuka 7) Air
sabun 12) Natrium Karbonat
3)
Air kapur 8) Air
jeruk 13) Alumunium Sulfat
4)
Tembaga (II) Sulfat 9)
Air sirih 14) Ammonium Klorida
5)
Air kunyit 10) Alkohol 15) Lakmus biru dan merah
IV. LANGKAH
KERJA
1. Meneteskan
Air suling, NaOH, Larutan cuka, Air sabun, Air kapur, Air jeruk, Tembaga (II)
Sulfat, Air sirih, Air kunyit, alcohol, HCL, alumunium sulfat, ammonia, dan
ammonium klorida kedalam pallet tetes yang sudah tanda untuk masing-masing
larutan.
2. Gunting
masing-masing kertas lakmus biru dan merah menjadi 15 bagian
3. Memasukkan
1 kertas lakmus biru dan 1 kertas lakmus merah ke dalam masing-masing larutan
tersebut.
4. Amati
perubahan warna lakmus
V. HASIL
PENGAMATAN
Dari
pengujian diatas, hasil yang kita dapat seperti dalam tabel berikut:
No.
|
Bahan
|
Perubahan
warna lakmus
|
Sifat
larutan
|
|||
Merah
|
Biru
|
Asam
|
Basa
|
Netral
|
||
1
|
Tembaga (II) Sulfat
|
Merah
|
Merah
|
√
|
||
2
|
NaOH
|
Biru
|
Biru
|
√
|
||
3
|
Air sabun
|
Biru
|
Biru
|
√
|
||
4
|
Air jeruk
|
Merah
|
Merah
|
√
|
||
5
|
Air kapur
|
Biru
|
Biru
|
√
|
||
6
|
Natrium Karbonat
|
Biru
|
Biru
|
√
|
||
7
|
Alkohol
|
Biru
|
Biru
|
√
|
||
8
|
Alumunium Sulfat
|
Merah
|
Merah
|
√
|
||
9
|
Ammonium Klorida
|
Merah
|
Merah
|
√
|
||
10
|
Air kunyit
|
Merah
|
Merah
|
√
|
||
11
|
Air sirih
|
Merah
|
Merah
|
√
|
||
12
|
Larutan cuka
|
Merah
|
Merah
|
√
|
||
13
|
Ammonium hidroksida
|
Merah
|
Merah
|
√
|
||
14
|
Air suling
|
Merah
|
Biru
|
√
|
VI. PERTANYAAN
1)
Apa
yang anda ketahui tentang indicator lakmus?
Jawab:
Kertas lakmus merupakan indikator yang paling mudah
untuk digunakan . Hal ini terjadi karena kertas lakmus memiliki rentang pH yang
sangat luas. Kertas lakmus memiliki rentang pH dari 0 – 14, dengan 0 sebagai
titik paling asam, 7 titik netral, dan 14 sebagai titik paling basa.Kertas
lakmus terdiri dari kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus
merah akan menjadi berwarna biru ketika berada pada larutan yang bersifat basa,
dan tatap merah pada larutan yang bersifat asam. Kertas lakmus biru akan
menjadi berwarna merah ketika berada pada larutan yang bersifat asam, dan tatap
biru pada larutan yang bersifat basa. Perubahan warna yang sangat jelas ini
membuat kertas lakmus sangat mudah untuk digunakan, dan cenderung hanya
dihafal.
2)
Perubahan
apa yang terjadi pada lakmus untuk identifikasi asam?
Jawab:
Lakmus biru dibuat dengan
menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas akan
menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkan dalam udara terbuka,
sehingga dihasilkan kertas lakmus biru.Kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat
basa akan tetap biru, karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan
bereaksi dengan anion (OH-). Dalam suasana asam, akan terjadi mekanisme
berikut. Struktur tersebut menunjukkan terjadinya perubahan jenis ikatan ,
perubahan posisi ikatan rangkap terkonjugsai, dan delokalisasi. Perbedaan ini
menyababkan terjadinya perubahan penyerapan panjang gelombang yang lebih
tinngi, yang ditangkap oleh mata kita sebagai warna merah.
3)
Perubahan
apa yang terjadi pada lakmus untuk identifikasi basa?
Jawab:
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama
dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat
atau asam klorida agar warnanya menjadi merah. Sehingga mekanisme reaksi
orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila ketas lakmus merah
dimasukkan ke dalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah
karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan,
apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka
orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.
4)
Berdasarkan
hasil pengamatan zat manakah yang bersifat asam?
Jawab:
Zat
yang bersifat asam antara lain:
1. Tembaga
(II) Sulfat
2. Air
jeruk
3. Alumunium
Sulfat
4. Ammonium
Klorida
5. Air
kunyit
6. Air
sirih
7. Larutan
cuka
8. Ammonium
hidroksida
5)
Berdasarkan
hasil pengamatan zat manakah yang bersifat basa?
Jawab:
Zat
yang bersifat basa antara lain:
1. NaOH
2. Air
sabun
3. Air
kapur
4. Natrium
Karbonat
5. Alkohol
6)
Adakah
indicator lain yang bisa digunakan dalam identifikasi asam-basa?
Jawab:
Identifikasi
larutan di laboratorium dapat menggunakan empat jenis larutan indikator, yaitu larutan fenolftalein, metil merah,
metil jingga, dan bromtimol biru. Larutan indikator ini tidak seperti indikator
lakmus yang mudah penggunaannya. Warna-warna yang terjadi pada larutan
indikator jika dimasukkan ke dalam larutan asam dan basa, agak sulit diingat.
Sebagai contoh, larutan fenolftalein. Pada lingkungan asam, larutan fenolftalein
tidak berwarna, di lingkungan basa berwarna merah, sedangkan di lingkungan
netral tidak berwarna. Berarti, untuk membedakan apakah suatu larutan bersifat
asam atau netral, tidak cukup hanya dengan menggunakan larutan fenolftalein.
Larutan metil merah dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral. Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil merah juga akan menyebabkan larutan basa berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat basa atau netral kita tidak dapat menggunakan metil merah.
Larutan metil merah dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral. Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil merah juga akan menyebabkan larutan basa berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat basa atau netral kita tidak dapat menggunakan metil merah.
7) Jika
ada kemungkinan perubahan warna apa yang terjadi pada setiap indicator
tersebut?
Jawab:
Warna
Larutan Indikator pada Lingkungan Asam, Basa, dan Netral :
1. Fenolftalein
Asam : tidak berwarna; Basa : merah; Netral: tidak berwarna
2. Metil merah
Asam : merah; Basa : kuning; Netral : kuning
3. Metil jingga
Asam : merah; Basa : kuning; Netral : Kuning
4. Bromtimol biru
Asam : Kuning; Basa : Biru; Netral : Biru agak kuning
1. Fenolftalein
Asam : tidak berwarna; Basa : merah; Netral: tidak berwarna
2. Metil merah
Asam : merah; Basa : kuning; Netral : kuning
3. Metil jingga
Asam : merah; Basa : kuning; Netral : Kuning
4. Bromtimol biru
Asam : Kuning; Basa : Biru; Netral : Biru agak kuning
VII.
KESIMPULAN
1.
Asam
Larutan bersifat Asam apabila di teteskan pada Lakmus merah akan
berwarna merah, tetapi jika di Lakmus biru juga akan tetap berwarna merah. Dan
jika pada indikator universal pH - nya <7. Sedangkan pada ekstrak kunyit
apabila dicampurkan akan berwarna kuning tua.
2.
Basa
Larutan bersifat Basa jika di teteskan pada Lakmus merah berwarna
biru, dan pada Lakmus biru akan tetap berwarna biru. Dan pada indikator
Universal pH – nya akan >7. Sedangkan jika di campurkan dengan ekstrak
kunyit warna Larutan akan berwarna jingga (orange kemerah – merahan)
3.
Netral
Larutan bersifat netral apabila jika diteteskan di Lakmus merah
akan tetap menjadi merah, sedangkan pada Lakmus biru juga tetap berwarna biru.
Dan pada indikator Universal pH – nya akan =7.
No comments:
Post a Comment