Sisa obat anti-inflammatory diclofenac di lingkungan telah diketahui
oleh public sejak tahun 2004 ketika musnahnya populasi burung hering
yang langka di Pakistan berkaitan dengan pemberian makan burung tersebut
dengan sapi yang mengandung obat. Beberapa studi telah menunjukkan
bahwa diclofenac dan metabolitenya, setelah digunakan pada manusia,
terlepas melalui pabrik pengolahan limbah pembuangan dan tepatnya lagi
terbuang ke lingkungan. Para peneliti yang dipimpin oleh
Leif Kronberg dari Finland’s Åbo Akademi University melaporkan bahwa diclofenac dan metabolitenya dapat terakumulasi di ginjal ikan
rainbow trout pada tingkat yang dapat menyebabkan perubahan selular (
Environ. Sci. Technol., DOI:
10.1021/es903402c).
Pada level tersebut yang baru – baru ini dikuantifikasikan oleh Charles
R. Tyler dari University of Exeter, di Inggris beserta rekan kerjanya (
Environ. Sci. Technol. 2010, 44, 2176).
Dua laporan yang digabungkan menerangkan bahwa ikan yang hidup di hilir
dari pabrik pengolahan limbah pembuangan mungkin berada dalam resiko.
Bagaimanapun, berita mengenai diclofenac tidak semuanya buruk. Sebuah
tim yang dipimpin oleh
Willy Verstraete
dari Ghent University, di Belgia, melaporkan bahwa manganese oksida
yang diproduksi oleh bacteria lebih baik dalam menguraikan diclofenac
dari pada sintetis dari MnO
2 karena bakteri dapat mereoksidasikan bentuk Mn
2+ (
Environ. Sci. Technol., DOI:
10.1021/es9027327). MnO
x
biological merupakan teknologi yang menjanjikan dalam menghilangkan
diclofenac dari pabrik pengolahan limbah pembuangan, kata Verstraete.
No comments:
Post a Comment